Kembang Api


About

Rabu, 20 Februari 2013

1 Lempar Lembing 3


Modifikasi Lempar Lembing

1.1  Sejarah Lempar Lembing

Lempar lembing merupakan suatu aktivitas yang menuntut kecekatan dan kekuatan dalam melempar. Medianya berupa lembing, yaitu sejenis tombak, tapi lebih ringan dan kecil. Awal mulanya, lempar lembing lebih identik dengan aktivitas berburu nenek moyang manusia. Sebagaimana olahraga atletik lainnya, lempar lembing diadopsi dari kebiasaan kaum laki-laki pada zaman tersebut.
Aktivitas ini baru berkembang menjadi suatu olahraga ketika umat manusia memasuki masa bercocok tanam dan beternak, meninggalkan masa nomaden yang lebih kental dengan aktivitas berburunya. Manusia mulai menetap dengan membangun perkampungan atau perkotaan.
Perubahan gaya hidup pun terjadi. Salah satunya adalah aktivitas fisik seperti melempar lembing tak lagi digunakan untuk berburu. Aktivitas itu dialihkan menjadi suatu olahraga yang dipertandingkan. Unsur untuk memperoleh makanan (berburu) berubah menjadi upaya pemenuhan akan hiburan dan prestasi.
Walaupun belum ditemukan catatan sejarah yang otentik mengenai lempar lembing, tapi sebagian ahli meyakini olahraga ini telah berkembang sejak zaman Yunani Klasik. Saat itu, lempar lembing termasuk olahraga populer. Tak kalah dengan olahraga jenis atletik lainnya, seperti lari, lompat, dan lempar cakram.
Olahraga lain yang bernuansa militer pun juga sama populernya, seperti gulat, tinju, memanah, dan balap kereta. Hal ini menunjukkan bahwa kebudayaan militer Yunani berpengaruh pada perkembangan olah raga mereka.
Jamak diketahui bahwa peradaban Yunani klasik adalah tempat lahirnya olahraga atletik saat ini. Bahkan, pertandingan Olimpiade pada zaman modern meniru Olimpiade yang pertama kali digagas oleh bangsa yang terkenal dengan para filsufnya itu. Termasuk masa dilangsungkannya, yaitu setiap empat tahun sekali.
Menilik pada sejarahnya, Olimpiade pada masa Yunani klasik merupakan perayaan akbar bangsa Yunani. Tak hanya berisi pertandingan olahraga, tapi juga jadi tempat diselenggarakannya berbagai kemegahan seni dan budaya. Even ini merupakan ekspresi masyarakat Yunani untuk bersyukur dan menyembah para dewa kepercayaannya. Nama Olimpiade sendiri diambil dari Gunung Olympus, tempat hidupnya para dewa mereka.
Karenanya, Olimpiade puya nilai sakral. Pada saat acara tersebut berlangsung, segala konflik bersenjata (perang) dan eksekusi bagi para narapidana ditangguhkan. Tujuannya agar perayaan berlangsung damai. Sehingga para atlet yang bertanding dapat berkompetisi dalam suasana saling menghargai.
Selain di peradaban Yunani klasik. Lempar lembing juga tercatat dilakukan di beberapa peradaban klasik lainnya. Seperti peradaban Cina dan Mesir (Egypt) Klasik. Namun, tidak sepopuler seperti di Yunani.

Olahraga yang populer di peradaban Cina Klasik adalah senam atau akrobat. Sedangkan di Mesir, olahraga yang paling diminati adalah renang dan memancing. Mengingat Sungai Nil sebagai pusat peradaban bangsa Mesir, menjadikan kedua olahraga tersebut lebih sering dilakukan oleh mereka. Termasuk juga untuk dipertandingkan.
Sehingga sangat beralasan jika banyak ahli yang lebih memilih peradaban Yunani klasik sebagai awal mulanya olahraga lempar lembing. Olahraga yang berakar pada aktivitas berburu leluhur manusia pada zaman purba

1.2  Pengertian lempar lembing

Lempar lembing termasuk salah satu nomor lempar dalam cabang olahraga atletik, prestasi yang diukur adalah hasil lemparan sejauh mungkin. Ada beberapa teknik dasar yang harus dikuasai oleh atlet lempar lembing yaitu : cara memegang lembing, cara membawa lembing, lempar lembing tanpa awalan, dan lempar lembing dengan awalan.
Dalam olah raga atletik dikenal olah raga lempar lembing. Olah raga lempar lembing merupakan olah raga atletik berjenis lintasan dan lapangan. Pada olah raga ini, atlet lempar lembing harus berlari pada lintasan untuk ancang-ancang. Kemudian, atlet melemparkan lembing pada wilayah atau lapangan yang ukurannya sudah ditentukan.
Olah raga lempar lembing  memiliki perbedaan dengan cabang olah raga atletik lempar lainnya. Pada olah raga lempar lembing, gaya atau style yang digunakan saat melempar lembing sudah ditentukan.
Atlet tidak boleh menggunakan gaya lain. Dalam olah raga lempar lembing, dibutuhkan kecepatan sedangkan pada olah laga lempar lainnya lebih mengutamakan kekuatan. Oleh karena itu, lempar lembing memiliki hubungan yang cukup erat dengan olah raga sprint.
Lembing yang digunakan berukuran panjang 2,6 – 2,7 m untuk putra dan 2,2 -2,3 m untuk putri. Berat lembing yang digunakan 800 gram untuk putra dan 600 gram untuk putri. Selain itu, lembing dilengkapi dengan pegangan sepanjang 20 cm dan ujung tajam dari metal

1.3 Teknik-Teknik yang Diperhatikan dalam Lempar Lembing

Olah raga lempar lembing merupakan cabang olahraga atletik, dimana atlet dari melemparkan lembing atau tombak pada lapangan dengan ukuran yang telah ditentukan. Lembing yang digunakan dalam olahraga ini terbuat dari logam metal dan pada ujungnya terdapat mata lembing yang bentuknya runcing. Lembing terdiri dari tiga bagian, yaitu mata lembing yang berbentuk runcing, badan lembing, dan tali pegangan pada lembing                                                                                                  
Pada olahraga lempar lembing, panjang dan berat lembing yang digunakan berbeda, untuk putra panjangnya 2,6 sampai 2,7 meter dengan berat 800 gram . Sedangkan untuk putri panjang lembing adalah 2,2 sampai 2,3 meter dan beratnya 600 gram.

Dalam olahraga lempar lembing terdapat beberapa teknik yang harus diperhatikan, di antaranya adalah tentang cara memegang lembing, cara membawa lembing, gaya
melempar, dan sikap ketika melempar lembing.
  • Cara Memegang Lembing
Untuk memegang lembing ada terdapat aturan dan ketentuan khusus yang perlu diperhatikan. Ada dua macam cara dalam memegang lembing, yaitu:
1.      Cara Finlandia: antara kedua jari
tengah dan ibu jari diletakkan pada bagian belakang balutan lembing, sedangkan jari telunjuk diletakkan sewajarnya.
2.      Cara Amerika: antara kedua jari telunjuk dan ibu jari diletakkan pada bagian belakang balutan lembing.
  • Cara Membawa Lembing
Dalam membawa lembing, ada tiga cara yang bisa digunakan, yaitu:
1.      Tangan sebelah kanan ditekuk, kemudian lembing dipegang hingga sejajar dengan telinga. Sementara mata lembing diarahkan ke depan agak serong ke arah bawah
2.      Tangan sebelah kanan ditekuk, kemudian lembing dipegang hingga sejajar dengan telinga, tetapi mata lembing diarahkan ke depan dengan serong ke atas.
3.      Lembing dibawa oleh tangan kanan yang diletakkan di belakang badan
dengan mata lembing diarahkan ke depan serong atas.

·         Gaya Melempar
Dalam melempar lembing, terdapat dua gaya yang digunakan, antara lain:
ü  Gaya silang atau dikenal dengan istilah
cross step
ü  Gaya berjingkat atau hop step

·         Sikap Berdiri Ketika Melempar Lembing
Sebelum lembing dilemparkan, posisi siku harus diletakkan sedekat mungkin dengan lembing. Kemudian lembing dipegang lurus tepat di belakang kepala. Usahakan tangan lebih tinggi dari bahu dan lembing diposisikan sejajar dengan lengan. Jarak kedua kaki sekitar enam puluh centimeter dan ujung kaku menghadap ke arah lemparan.

Sementara itu punggung berada agak ke belakang. Gerakan melempar didahului dengan memutar ke depan dari panggul kanan, kemudian dilanjutkan dengan bahu mengikuti ke arah depan. Setelah itu, diikuti gerakan melempar dengan menjaga posisi siku agar tetap dekat dengan lembing.
1.4  Peraturan pertandingan Lempar lembing

Lembing adalah sebuah alat dalam salah satu nomor olahraga atletik. Lembing berbentuk seperti tombak dengan sudut tajam disalah satu ujungnya. Melempar adalah melakukan gerakan menolak / mendorong seperti membuang sesuatu dari tangan kita. Dalam proses melempar terjadi pengaliran tenaga dari tangan terhadap media yang dipegangtangan.

Berat media, stabilitas media, dinamika gerakan tubuh, kuat tenaga, statistika ritme, akan mempengaruhi seberapa jauh lemparan anda.Lemparan terdapat proses, penyaluran tenaga, tolakan, pelepasan tenaga dan media, daya layang dan jatuh media di tanah (grafitasi). Lempar Lembing dapat diartikan, melakukan gerakan untuk mendorong lepas lembing dari tangan dengan tenaga ke arah yang diinginkan
  • Lembing terbuat dari bambu dengan mata lembing terbuat dari logam
- Untuk putra panjang 260 cm, berat 800 gr
- Untuk putri panjang 200 cm, berat 600 gr
  • Cara memegang lembing
    • Dipegang di atas bahu, ujung lembing ke atas
    • Dipegang di depan dada , ujung lembing ke bawah
    • Dipegang di belakang, menempel pada tangan yang memegang lembing diluruskan
  • Teknik dalam lempar lembing.
    • Cara Memegang
Lembing dipegang pada bagian pegangannya yang diikat dengan tali sepanjang 20cm, dengan jari kelingking terdekat pada ujung lembing, sedangkan ibu jari dan telunjuk atau telunjuk dan jari tengah memegang erat ikatan tali pegangan yang berbentuk tonjolan. Pegangan itu harus kuat dan jari-jari lainya menahan lembing di atas telapak tangan. Telapak tangan harus tetap menghadap ke atas selama gerakan melempar.
    • Lemparan dari sikap berdiri
Perhatikan siku harus sedekat mungkin pada lembing selama lembing belum dilemparkan. Lembing dipegang dengan dengan lurus di belakang kepala. Tangan harus lebih tinggi dari pundak. Lembing dalam keadaan sejajar dengan lengan. Jarak kedua kaki kira-kira dua feet (60 cm) dengan ujung kaki kalau bisa menghadap ke arah lemparan. Punggung sedikit ke belakang. Gerakan lemparan dimulai dengan putaran ke depan dari panggul sebelah kanan (untuk lemparan menggunakan tangan kanan). gerakan berlanjut pada pundak mengikuti ke depan. Begitu pundak bergerak, maka lengan harus melempar secepat mungkin dengan sikunya tetap tinggi dan sedekat mungkin dengan lembing.

    • Lemparan dengan lari tiga atau lima langkah
Cara lari dimulai dengan kedua kaki rapat, menghadap ke arah lemparan, sedang lembing dipegang dengan tangan kanan dan lengan lurus ke belakang. Lari dimulai dengan kaki kiri Dengan kaki mendarat pada tumit ujung telapak kaki. Yang perlu diperhatikan gerakan terakhir pada langkah kaki kanan saat akan melempar. Kaki kanan bergerak ke depan, lutut diangkat lebih tinggi dan badan agak condong ke belakang. Kaki mendarat tidak pada ujungnya. Jauh dekatnya lemparan tergantung pada kecepatan lengan waktu melepas lembing.
  • Hak melempar
    • Mempunyai hak melempar 3 kali
    • Melempar harus dengan 1 tangan

  • Diskualifikasi
    • Lembing tidak dipegang pada pembalutnya
    • Dipanggil 2 menit belum melemapar
    • Menyentuh besi batas lemparan sebelah atas
    • Setelah melempar keluar lewat garis sektor lempar
    • Lembing jatuh di luar garis sektor lempar
    • Ujung lembing tidak membekas pada tanah
sebuah alat dalam salah satu nomor olahraga atletik. Lembing berbentuk seperti tombak dengan sudut tajam disalah satu ujungnya.

Melempar adalah melakukan gerakan menolak / mendorong seperti membuang sesuatu dari tangan kita. Dalam proses melempar terjadi pengaliran tenaga dari tangan terhadap media yang dipegang tangan.
            Berat media, stabilitas media, dinamika gerakan tubuh, kuat tenaga, statistika ritme, akan mempengaruhi seberapa jauh lemparan anda.
Lemparan terdapat proses, penyaluran tenaga, tolakan, pelepasan tenaga dan media, daya layang dan jatuh media di tanah (grafitasi).
Lempar Lembing dapat diartikan, melakukan gerakan untuk mendorong lepas lembing dari tangan dengan tenaga ke arah yang diinginkan. 

o    Lembing terdiri atas 3 bagian yaitu mata lembing, badan lembing dan tali pegangan lembing Panjang lembing putra : 2,6 m – 2,7 m sedangkan untuk putri : 2,2 m – 2,3 m. berat lembing putra : 800 gram sedangkan untuk putrid : 600 gram
 



          Panjang lembing putra : 2,6 m – 2,7 m sedangkan untuk putri : 2,2 m – 2,3 m. berat lembing putra : 800 gram sedangkan untuk putrid : 600 gram
o    Lemparan sah bila lembing menancap atau menggores ke tanah
o    Lemparan tidak sah bila sewaktu melempar menyentuh tanah di depan lengkung lemparan.

Jalur Lari Awalan

- Panjang jalur awalan lempar harus tidak lebih dari 36,5 m dan tak kurang dari 30 m dan harus di batasi dengan dua garis paralel selebar 5 cm yang saling terpisah sejauh 4 m.
- Kemiringan kesamping dari jalur lari awalan max 1 : 1.000.

Garis Lengkung Lemparan

- Lemparan harus dilakukan dari belakang garis lengkung lempar atau sebuah busur dengan jari-jari 8 cm. Garis lempar ini terdiri dari garis batas lempar dicat putih selebar 7 cm, atau terbuat dari kayu atau metal dan dipasang rata dengan tanah. Garis lempar ini di perpanjang ke arah kanan dan kiri 75 cm di buat siku-siku atau tegak lurus dengan garis paralel 4 m. Garis perpanjangan inipun dicat putih, lebar 7 cm dan panjangnya 0,75 m.

Sektor Lemparan

 

- Semua lemparan (lembing) yang di anggap syah harus jatuh di dalam sektor lemparan, suatu daerah yang dibatasi oleh garis 5 cm di sebelah kanan dan kiri garis lempar. Garis 5 cm ini di buat di tanah dari titik A yaitu titik dari busur atau garis lempar, garis itu ditarik melalui titik Bdan C pada titik mana busur atau garis lempar itu berpotongan dengan garis 5cm untuk membentuk sektor lemparan. Sektor lemparan ini boleh atau dapat di beri tanda jarak : 30 cm, 50 cm, 70 cm, dst.

MODIFIKASI LEMPAR LEMBING DENGAN PANAHAN

Dalam modifikasi yang kami buat, kami memodifikasi lapangan lempar lembing dengan ukuran sebagai berikut:
 
Jalur Lari Awalan

- Panjang jalur awalan lempar harus tidak lebih dari 36,5 m dan tak kurang dari 30 m dan harus di batasi dengan dua garis paralel selebar 5 cm yang saling terpisah sejauh 4 m.
- Kemiringan kesamping dari jalur lari awalan max 1 : 1.000.

Garis Lengkung Lemparan

- Lemparan harus dilakukan dari belakang garis lengkung lempar atau sebuah busur dengan jari-jari 8 cm. Garis lempar ini terdiri dari garis batas lempar dicat putih selebar 7 cm, atau terbuat dari kayu atau metal dan dipasang rata dengan tanah. Garis lempar ini di perpanjang ke arah kanan dan kiri 75 cm di buat siku-siku atau tegak lurus dengan garis paralel 4 m. Garis perpanjangan inipun dicat putih, lebar 7 cm dan panjangnya 0,75 m.
 tetapi Lembing tidak di lempar ke atas melainkan harus mendatar(menombak) ke target seperti di olahraga panahan.




Teknik Dasar Lempar Lembing
Lempar lembing merupakan salah satu nomor lempar dari cabang atletik. Lempar lembing Nomor lempar yang dilombakan baik tingkat nasional maupun internasional. Lempar lembing dilakukan di lapangan terbuka yang mempunyai persyaratan: untuk awalan diperlukan 40 meter dan untuk sektor lemparan diperlukan 70 meter, sedangkan untuk tingkat pelajar di sekolah cukup dengan lapangan 15 kali 30 meter.

I. Lapangan Lempar Lembing
    Lempar lembing dilakukan di lapangan olahraga atau lapangan khusus lempar lembing dengan bentuk dan ukuran sebagai berikut:
ll10.png

II. Bahan Lembing
    Lembing dibuat dari bahan yang kuat dan tidak mudah rusak serta memenuhi syarat yang telah ditentukan. Lembing terbuat dari bahan metal dengan bagian depan berbentuk runcing, pegangan lebing dililit tali agar pegangan tidak mudah selip atau lepas.  Sedangkan bentuk lembing terbagi atas 3 bagian yaitu:
a. Mata lembing
b. Badan lembing
c.Tali

 III. BeratLembing
     Ukuran berat lembing dalam perlombaan adalah sebagai berikut:
a. Untuk putra adalah 800 gram dengan panjang lembing 260-270 centimeter
b. Untuk putri adalah 600 gram dengan panjang lembing 220-230 centimeter
pegangan lembing


IV. Cara Memegang Lembing

            Teknik dasar lempar lembing harus dilakukan dengan benar agar menghasilkan hasil lemparan yang benar dan maksimal. Teknik memegang  lempar lembing ada tiga macam cara pegangan lembing yaitu:

a. Pegangan cara Amerika (Amirican Style)
    Teknik pegangan lembing cara Amerika adalah ibu jari dan jari telunjuk saling bertemu dibelakang balutan atau lilitan lembing.
seperti pada gambar berikut :
ll11.png

b. Pegangan cara Finlandia (Finlandi Style)
    Teknik pegangan cara Finlandia adalah ibu jari dan jari tengan bertemu di belakang balutan atau lilitan lembing sedangkan jari telunjuk agak lurus dengan batang lembing. seperti pada gambar berikut :
ll12.png
c.  Pegangan cara Jepit Tang (Tank Style) adalah teknik pegangan dimana jari telunjuk dan jari tengan menjepit lembing tepat di belakang tempat pegangan. seperti gambar di atas.

V.   Teknik Lempar Lembing
       Teknik lempar lembing di bagi menjadi lima bagian yaitu:

1.    Awalan
       Awalan adalah gerakan permulaan dalam melempar lembing. awalan dilakukan dengan cara langkah dan lari menuju ke batas tolakan. Awalan dilakukan dua tahap yaitu tujuh langkah pertama dengan kecepatan rendah dan enam langkah berikutnya dengan langkah lebih cepat dan di akhiri tiga langkah dengan langkah silang.

2.    Sikap Lempar     
       Sikap lempar dalam teknik dasar lempar lembing dimulai dari tangan kanan yang membawa lembing yang kemudian lembing dijulurkan langsung dari atas pundak di belakang badan. kaki kiri dilangkahkan jauh ke depan dengan badan diputar ke kanan. Gerakan dilakukan bersamaan dengan gerakan lembing ke belakang. Langkah ketiga dengan kaki kanan merupakan langkah untuk melempar lembing ke atas serong ke depan. Sudut lemparan sekitar 40 derajat. seperti pada gambar berikut:
ll13.png

3. Lepas Lembing
    Teknik dasar melempar lembing khususnya saat lepasnya lembing dimulai kaki kiri mendarat dengan ujung kaki menjurus ke arah lemparan, kaki kanan diputar dan digerakan ke atas muka.
ll14.png

4.  Sikap Akhir
     Sikap akhir dari pelaksanaan teknik gerak lempar lembing adalah menjaga keseimbangan badan agar tidak terbawa ke depan yang dapat mengakibatkan diskwalifidasi. Hal yang dilakukan adalah mengerem lajunya badan menggunakan kaki kanan membuat gerakan lanjutan putar badan ke kiri, dan kaki kiri ditarik ke belakang atau agak ke samping.



















Lempar Lembing

Persyaratan Suatu Lemparan Yang Syah

o    Lembing harus di pegang pada bagian pegangannya, dan harus di lempar lewat atas bahu atau bagian teratas dari lengan si pelempar dan harus tidak dilempar secara membandul.Gaya non orthodox tidaklah di izinkan untuk dipakai.

o     Lemparan itu tidak syah apabila mata lembing tidak menggores tanah sebelum bagian lembing lainnya.

o     Pelempar pada waktu membuat awalan lempar tidak boleh memotong salah satu garis atau jalur paralel.

o    Lemparan tidak syah bila si pelempar menyentuh dengan bagian tubuhnya atau anggota badan garis lempar, atau garis perpanjangan (garis lempar) yang siku-siku terhadap garis paralel, atau menyentuh tanah didepan garis lempar dan garis-garis itu semua.

Sesudah membuat gerakan awalan lempar sampai lembingnya dilepaskan dan mengudara, tidak sekali-kali pelempar memutar tubuhnya penuh sehingga punggungnya membelakangi sektor lemparan.

Pelempar tidak boleh meninggalkan jalur lari awalan sebelum lembing yang dilemparkan jatuh ke tanah. Dari sikap berdiri meninggalkan jalur lari awalan dari belakang lengkung garis lempar dan garis perpanjangan.

Garis Lengkung Lemparan

o    Lemparan harus dilakukan dari belakang garis lengkung lempar atau sebuah busur dengan jari-jari 8 cm. Garis lempar ini terdiri dari garis batas lempar dicat putih selebar 7 cm, atau terbuat dari kayu atau metal dan dipasang rata dengan tanah. Garis lempar ini di perpanjang ke arah kanan dan kiri 75 cm di buat siku-siku atau tegak lurus dengan garis paralel 4 m. Garis perpanjangan inipun dicat putih, lebar 7 cm dan panjangnya 0,75 m.

Sektor Lemparan

Semua lemparan (lembing) yang di anggap syah harus jatuh di dalam sektor lemparan, suatu daerah yang dibatasi oleh garis 5 cm di sebelah kanan dan kiri garis lempar. Garis 5 cm ini di buat di tanah dari titik A yaitu titik dari busur atau garis lempar, garis itu ditarik melalui titik Bdan C pada titik mana busur atau garis lempar itu berpotongan dengan garis 5cm untuk membentuk sektor lemparan. Sektor lemparan ini boleh atau dapat di beri tanda jarak : 30 cm, 50 cm, 70 cm, dst.




1) Bahan /materi Lembing
                Ada 3 bagian lembing, yaitu mata lembing (dari metal), badan lembing (dari kayu/metal), dan tali pegangan lembing yang terletak melilit titik pusat grafitasi lembing. Ukuran lembing :
                                a) Putra, panjang lembing = 2,6-2,7 m
                                b) Putri, panjang lembing = 2,2-2,3 m

2) Lintasan awalan
                                a) Lintasan awalan harus dibatasi garis 5 cm terpisah 4 m
                                b) Pnjang lintasan awalan min : 30 m- max 36,5 m

3) Lengkung Lemparan
                Lengkung harus dibuat dari kayu/metal, cicat putih lebar 7 cm, datar dengan tanah sekelilingdan merupakan busur dari lingkaran dengan r=8 m. Garis 1,5 m dibuat dari titik temu garis lintasan awalan dengan lengkung lemparan, menyiku keluar.

4) Sudut Lemparan
                                Dibentuk 2 garis dari titik pusat lengkung-lemparan dengan sudut 29 derajat memotong kedua ujung lengkung lemparan , tebal dari sektor 5cm.

5) Peraturan-peraturan Umum

     a) Lembing harus dipegang pada tempat pegangan.
b) Lemparan yang sah, mata lembing harus menatap /menggores tanah disektor lemparan.
c) Lemparan tidak sah bila sewaktu melempar menyentuh lengkung lemparan, atau garis 1,5 m     
    samping/menyentuh tanah didepan lengkung lemparan.
       d) Sekali pelempar mulai melempar, pelempar tidak boleh memutar badansepenuhnya   
       Sehingga punggung menghadap kearah lengkung lemparan.
       e) Lemparan harus dibuat lewat diatas bahu.
       f) Jumlah lemparan yang diperoleh sama seperti pada tolak peluru dan lempar cakram.

















Lempar Lembing/ Javelin throw FOR JUNIOR HIGH SCHOOL SPORTOLOGY

Lempar Lembing (Javelin Throw)


                Lembing adalah benda yang berbentuk tombak yang bermata lembing runcing. Pada bagian tengah terdapat lilitan tali sebagai tempat pegangan.
Ukuran panjang dan berat lembing adalah sebagai berikut:

a) Putra, panjang: 2,6-2,7 meter, berat 800 gram.

b) Putri, panjang: 2,2-2,3 meter, berat:600 gram.

1) Cara memegang lembing

a) Cara Amerika (American Style). Lembing dipegang pada bagian belakang lilitan tali dengan jari telunjuk dan ibu jari sehingga posisi lembing tepat berada pada garis tengah telapak tangan.

b) cara Finlandia (Find Style), lembing dipegang pada bagian belakang lilitan tali dengan jari tengah dan ibu jari, sedangkan telunjuk menempel pada lembing dalam sehingga posisi lembing tepat berada pada garis tengah telapak tangan.

c) Cara menjepit (Tang Style). Lembing dipegang dengna cara dijepit oleh telunjuk dan jari tengah di belakang lilitan, sedangkan ibu jari, jari manis, dan kelingking memperkuat pada lilitan.

2) Cara Melempar lembing (Javelin Throw). Lempar lembing (Javelin Throw) mempunyai dua gaya, yaitu gaya langkah jingkat (hot step) dan gaya langkah silang (cross step). Pada kesempatan ini kita akan membahas cara melempar lembing gaya langkah silang (cross step).

a) Dengan permulaan berlari, lembing dibawa setinggi kepala dengna lengan bengkok, siku menghadap ke depan dan telapak tangan menghadap ke atas.

b) Lembing sejajar dengan tanah, lintasan awalan kurang lebih 30 m termasuk “langkah silang”, langkah akhir dimulai sejak pelempar sampai pada tanda (check mark) yang dipasang sebelumnya.

c) kaki kanan melompat kuat dibantu dengan kaki kiri mengangkat panggul ke depan atas disertai dengan panggul dan badan diputar ke kiri. Lengan kiri dari posisi terangkat di muka dada lalu digerakkan ke samping kiri. Kepala menghadap ke arah lemparan agak mengadah, pandangan agak ke atas.

d) Didahului siku kanan, lembing dilemparkan sekuat-kuatnya dengan sudut lemparan kurang lebih 400 disertai dengan badan yang dicondongkan ke depan mengikuti ayunan lengan melempar lembing, lepasnya lembing kira di atas depan dari bahu kanan.

e) Lepasnya lembing diikuti dengan kaki kanan melangkah di muka. Gerakan ini merupakan langkah yang kelima gaya Finlandia. Bersamaan dengan mendaratnya kaki kanan, kaki  kiri ditegakkan ke belakang dan tetap terangkat untuk memberikan keseimbangan pada kaki kanan yang harus berjingkat-jingkat dalam usahanya mengerem lajunya awalan.

f) Keluardari lintasan setelah lembing yang dilempar jatuh. Dari posisi berdiri ia meninggalkan lintasan. Lembaran dianggap tidak sah kalau setelah melempar dan lembing belum jatuh ke tanah, ia telah meninggalkan lintasan.

3) Latihan Melempar Lembing.

a) Latihan melempar tanpa awalan. Dari sikap menyamping ke arah lemparan, peganglah lembing sejajar dengan badan. Mata lembing mengarah ke atas, rendahkan lutut kaki belakang dan putar pinggang ke belakang. Tangan yang memegang lembing menyentak ke depan di atas kepala dengna siku agak ditekuk, kemudian lemparkan lembing ke atas dengan kekuatan yang ada pada lengan.

b) Melempar dengan awalan. Lemparan diawali dengan sikap membawa lembing dilanjutkan dengan sikap siap melakukan awalan yaitu lari dengan cepat, pada saat kaki kanan menyentuh tanda yang telah ditentukan, tangan kanan diluruskan ke belakang mengarah ke bawah. Pada saat kaki kiri melangkah ke depan dan mendarat, lakukanlah gerakan berjingkat (hop) dengan menggunakan kaki kanan. Setelah kaki kanan mendarat, langkahkan kaki kiri selebar mungkin sejauh mungkin ke samping kiri. Pada saat kaki kiri mendarat, pindahkan berat badan pada kaki kanan hingga lutut kaki kanan merendah. Pada saat itu, posisi  tangan kanan yang memegang lembing lurus serong ke bawah dengan mata lembing dan pandangan terarah ke sudut lemparan.

                Dengan didahului tekukan siku tangan kanan, lembing dibawa ke depan serong ke atas lewat di atas bahu. Gerakan ini hampir bersamaan dengan meluruskan kaki kanan. Gerakan ini segera disusul dengan majunya kaki kiri dan tangan kanan mengayun lurus ke arah sudut lemparan. Pada saat itulah lembing lepas dari tangan.













Tekhnik Lempar Lembing

Lempar Lembing

Jenis Olahraga ini sangat berbahaya sehingga penuh perhatian untuk keamanannya. Termasuk di lingkungan sekolah, seperti tertera pada English School Athletic Association’s Handbook Peraturan keamanan harus dipeorhatikan.
Lembing yang digunakan terbuat dari logam untuk Putra beratnya 800 gram dengan panjang 2,70 m, sedangkan Putri beratnya 600 gram dengan panjang 2,30 m.
Teknik Lempar lembing :
  1.  
    1. Cara Memegang Lembing
- Cara Amerika dilakukan dengan cara memegang lembing dibagian belakang lilitan lembing dengan jari telunjuk melingkar di belakang lilitan dan ibu jari menekannya di bagian permukaan yang lain, sementara itu jari-jari turut melingkar di badan lembing dengan longgar.

- Cara Finlandia dilakukan dengan cara memegang lembing pada bagian belakang lilitan lembing dengan jari tengah dan ibu jari, sementara telunjuk berada sepanjang batang lembing dan agak serong ke arah yang wajar, jari-jari lainnya turut melingkar di badan lembing dengan longgar.
- Cara yang lainnya yaitu adalah pegangan “V”.Tapi cara ini sudah jarang dipakai karena dianggap tidak menguntungkan.
  1.  
    1. Cara Membawa Lembing
- Lembing di bawa diatas bahu dengan mata lembing menghadap kearah serong atas.
- Lembing dibawa di belakang badan sepanjang alur lengan dengan mata lembing menghadap kearah depan serong atas.
- Lembing dibawa di atas bahu dengan mata lembing menghadap serong kearah bawah.
Beberapa hal yang harus di perhatikan dalam lempar lembing
  1.  
    1. Beberapa Hal Yang di Sarankan
- Memegang lembing sepanjang jalur lengan
- Melebarkan langkah terakhir dan membengkokkan secara perlahan-lahan tungkai kanan
- Berlari lurus selama melakukan awalan
- Bawalah berat badan melewati tungkai belakang
- Dapatkan sebuah pilihan antara tubuh bagian atas dan bagian bawah (bahu kiri dalam posisi tertutup)
- Luruskan lengan lempar dan telapak tangan lempar dalam posisi menghadap keatas
- Langkahkan tungkai kiri jauh ke depan dan cakarkan
- Busungkan badan dalam posisi lempar dan bawalah sikut keatas sewaktu melakukan lemparan.
  1.  
    1. Beberapa Hal Yang Harus di Hindari
- Memegang lembing dengan kepalan tangan penuh (menggenggam)
- Meloncat ke atas pada langkah terakhir
- Melakukan dua kali atau lebih langkah silang
- Membawa ke dua bahu menghadap kedepan
- Pinggul di tekuk sehingga badan membungkuk ke depan
- Membengkokkan lengan lempar pada saat mulai melakukan lemparan
- Penempatan kaki depan di tanah terlalu jauh ke kiri
- Melempar berputar melalui samping kanan badan
  1. Peraturan Perlombaan Lempar Lembing

Persyaratan Suatu Lemparan Yang Syah

- Lembing harus di pegang pada bagian pegangannya, dan harus di lempar lewat atas bahu atau bagian teratas dari lengan si pelempar dan harus tidak dilempar secara membandul.Gaya non orthodox tidaklah di izinkan untuk dipakai.
- Lemparan itu tidak syah apabila mata lembing tidak menggores tanah sebelum bagian lembing lainnya.
- Pelempar pada waktu membuat awalan lempar tidak boleh memotong salah satu garis atau jalur paralel.
- Lemparan tidak syah bila si pelempar menyentuh dengan bagian tubuhnya atau anggota badan garis lempar, atau garis perpanjangan (garis lempar) yang siku-siku terhadap garis paralel, atau menyentuh tanah didepan garis lempar dan garis-garis itu semua.
- Sesudah membuat gerakan awalan lempar sampai lembingnya dilepaskan dan mengudara, tidak sekali-kali pelempar memutar tubuhnya penuh sehingga punggungnya membelakangi sektor lemparan.
- Pelempar tidak boleh meninggalkan jalur lari awalan sebelum lembing yang dilemparkan jatuh ke tanah. Dari sikap berdiri meninggalkan jalur lari awalan dari belakang lengkung garis lempar dan garis perpanjangan.
  1. Peralatan Lembing
- Konstruksi : Lembing terdiri dari 3 bagian : (1) mata lembing (2) badan lembing dan (3) tali pegangan
- Badan lembing di buat dari metal dan pada ujung depan terpasang kokoh sebuah mata lembing yang runcing
- Tali pegangan (melilit pada badan lembing) berada dititik pusat gravitasi dan tidak melibihi garis tengah badan lembing dari 8 mm. Lilitan tali pegangan lembing harus sama tebal dan bergerigi, tanpa sabuk atau benjolan.
- Panjang lembing untuk putra adalah 2,6 – 2,7 m dan putri adalah 2,2 – 2,3 m. Berat untuk putra 800 gr dan putri 600 gr.


Jalur Lari Awalan
- Panjang jalur awalan lempar harus tidak lebih dari 36,5 m dan tak kurang dari 30 m dan harus di batasi dengan dua garis paralel selebar 5 cm yang saling terpisah sejauh 4 m.
- Kemiringan kesamping dari jalur lari awalan max 1 : 1.000.
Garis Lengkung Lemparan
- Lemparan harus dilakukan dari belakang garis lengkung lempar atau sebuah busur dengan jari-jari 8 cm. Garis lempar ini terdiri dari garis batas lempar dicat putih selebar 7 cm, atau terbuat dari kayu atau metal dan dipasang rata dengan tanah. Garis lempar ini di perpanjang ke arah kanan dan kiri 75 cm di buat siku-siku atau tegak lurus dengan garis paralel 4 m. Garis perpanjangan inipun dicat putih, lebar 7 cm dan panjangnya 0,75 m.
Sektor Lemparan
- Semua lemparan (lembing) yang di anggap syah harus jatuh di dalam sektor lemparan, suatu daerah yang dibatasi oleh garis 5 cm di sebelah kanan dan kiri garis lempar. Garis 5 cm ini di buat di tanah dari titik A yaitu titik dari busur atau garis lempar, garis itu ditarik melalui titik Bdan C pada titik mana busur atau garis lempar itu berpotongan dengan garis 5cm untuk membentuk sektor lemparan. Sektor lemparan ini boleh atau dapat di beri tanda jarak : 30 cm, 50 cm, 70 cm, dst.
Lapangan Lempar lembing :
Sejarah Lempar Lembing

                Lempar lembing merupakan suatu aktivitas yang menuntut kecekatan dan kekuatan dalam melempar. Medianya berupa lembing, yaitu sejenis tombak, tapi lebih ringan dan kecil. Awal mulanya, lempar lembing lebih identik dengan aktivitas berburu nenek moyang manusia. Sebagaimanaolahraga atletik lainnya, lempar lembing diadopsi dari kebiasaan kaum laki-laki pada zaman tersebut.
                Aktivitas ini baru berkembang menjadi suatu olahraga ketika umat manusia memasuki masa bercocok tanam dan beternak, meninggalkan masa nomaden yang lebih kental dengan aktivitas berburunya. Manusia mulai menetap dengan  membangun perkampungan atau perkotaan.
                Perubahan gaya hidup pun terjadi. Salah satunya adalah aktivitas fisik seperti melempar lembing tak lagi digunakan untuk berburu. Aktivitas itu dialihkan menjadi suatu olahraga yang dipertandingkan. Unsur untuk memperoleh makanan (berburu) berubah menjadi upaya pemenuhan akan hiburan dan prestasi.

                Walaupun belum ditemukan catatan sejarah yang otentik mengenai lempar lembing, tapi sebagian ahli meyakini olahraga ini telah berkembang sejak zaman Yunani Klasik. Saat itu, lempar lembing termasuk olahraga populer. Tak kalah dengan olahraga jenis atletik lainnya, seperti lari, lompat, dan lempar cakram.
                Olahraga lain yang bernuansa militer pun juga sama populernya, seperti gulat, tinju, memanah, dan balap kereta. Hal ini menunjukkan bahwa kebudayaan militer Yunani berpengaruh pada perkembangan olah raga mereka.
               
Jamak diketahui bahwa peradaban Yunani klasik adalah tempat lahirnya olahraga atletik saat ini. Bahkan, pertandingan Olimpiade pada zaman modern meniru Olimpiade yang pertama kali digagas oleh bangsa yang terkenal dengan para filsufnya itu. Termasuk masa dilangsungkannya, yaitu setiap empat tahun sekali.


                Menilik pada sejarahnya, Olimpiade pada masa Yunani klasik merupakan perayaan akbar bangsa Yunani. Tak hanya berisi pertandingan olahraga, tapi juga jadi tempat diselenggarakannya berbagai kemegahan seni dan budaya. Even ini merupakan ekspresi masyarakat Yunani untuk bersyukur dan menyembah para dewa kepercayaannya. Nama Olimpiade sendiri diambil dari Gunung Olympus, tempat hidupnya para dewa mereka.
                Karenanya, Olimpiade puya nilai sakral. Pada saat acara tersebut berlangsung, segala konflik bersenjata (perang) dan eksekusi bagi para narapidana ditangguhkan. Tujuannya agar perayaan berlangsung damai. Sehingga para atlet yang bertanding dapat berkompetisi dalam suasana saling menghargai Lempar Lembing di Peradaban Lain.
                Selain di peradaban Yunani klasik. Lempar lembing juga tercatat dilakukan di beberapa peradaban klasik lainnya. Seperti peradaban Cina dan Mesir (Egypt) Klasik. Namun, tidak sepopuler seperti di Yunani.


                Olahraga yang populer di peradaban Cina Klasik adalah senam atau akrobat. Sedangkan di Mesir, olahraga yang paling diminati adalah renang dan memancing. Mengingat Sungai Nil sebagai pusat peradaban bangsa Mesir, menjadikan kedua olahraga tersebut lebih sering dilakukan oleh mereka.
Termasuk juga untuk dipertandingkan.
                Sehingga sangat beralasan jika banyak ahli yang lebih memilih peradaban Yunani klasik sebagai awal mulanya olahraga lempar lembing. Olahraga yang berakar pada aktivitas berburu leluhur manusia pada zaman purba.

 


1 comment

25 Oktober 2015 pukul 22.13

Broo, ini buat blognya via blogger.com apa yang laen ?? bagus bro.. saya juga pengen buat blog tapi yang bagus kayak blog ini broo :D

Posting Komentar

Kembang Api


Welcome to

Label

Total Tayangan Halaman

Categories

About

Musik

Free Music Sites
Free Music Online

free music at divine-music.info

Followers

Blogger templates

 

Blogger news

Telur

Love

Blogroll

Diberdayakan oleh Blogger.